Kamis, 24 Mei 2012


"Pergunakanlah yang lima hal sebelum datang yang lima hal"



,Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda

"Dua nikmat, yang manusia banyak tertipu dengannya yaitu nikmat sehat dan waktu luang."
(HR. Al-Bukhari, no. 6412, at-Tirmidzi, no. 2304, Ibnu Majah, no. 4170, Ahmad, I/258, 344, ad-Darimi, II/297, dan al-Hakim, IV/306)
...
Inilah dua nikmat yang sering dilalaikan dan banyak manusia tertipu olehnya dimana mereka tidak pergunakan nikmat sehat dan waktu luang untuk sebaik-baiknya baik dengan menuntut ilmu syar'i, membaca dan mentadaburi al-Qur'an atau yang lainnya, sungguh ketika kesehatan digantikan dengan sakit serta waktu luang akan digantikan dengan kesibukan maka mereka akan menjadi orang-orang yang merugi karena telah tertipu dan melalaikan dua nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Pergunakanlah yang lima hal sebelum datang yang lima hal :
1. Masa muda sebelum datang masa tua.
2. Masa sehat sebelum datang masa sakit.
3. Masa kaya sebelum datang masa miskin.
4. Masa luang sebelum datang masa sempit (sibuk).
5. Masa hidup sebelum datang kematian."
(HR. Al-Hakim)
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.” [QS. Al Mu’min: 60]
Setelah segenap daya dan upaya kita kerahkan untuk mencapai tujuan—baik urusan dunia maupun akhirat–akhirnya kepada Tuhanlah segalanya kita kembalikan. Dialah Allah SWT, yang paling berkuasa untuk mewujudkan segala keinginan kita. Tanpa izin-Nya, tak akan ada sesuatu yang terjadi. Demikian juga dengan keinginan dan harapan kita, semua terjadi di bawah kehendak-Nya.
Sejenak kita menginsafi diri kita yang sesungguhnya sangat lemah. Kita ini tidak punya apa-apa tanpa kekuatan dan pertolongan dari-Nya. Kita sadar akan kelemahan kita. Kita pun sering meminta apa yang tidak atau belum kita miliki kepada orang lain. Kita sering minta bantuan. Ketika bantuan dan pertolongan dari sesama makhluk tak kunjung datang maka berdoalah. Mintalah kepada Tuhan Semesta Alam dengan berdoa, karena hanya dengan doa kita bisa mengkomunikasikan keinginan kita kepada Sang Pemilik segala yang ada di alam semesta ini.
Dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 186 Alloh SWT berfirman yang artinya, Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Allah SWT telah memerintahkan semua hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya. Tanpa berdoa kita akan dicap sebagai makhluk-Nya yang sombong. Berdoa itu bukan kebiasaan orang yang lemah, tapi orang yang tahu keberadaan dirinya yang sesungguhnya. Orang yang mempunya iman kepada Tuhan akan menggunakan sarana ini dengan sebaik-baiknya. Orang ini tahu bahwa ia hanyalah makhluk-Nya yang lemah. Keberadaannya tidak ada sebesar noktah pun dari eksistensi jagad raya sehingga ia sama sekali tidak berani untuk bersikap sombong kepada siapa pun, apalagi kepada Sang Pencipta.
Doa akan menjadi senjata terampuh kita dalam menerjang badai dan gelombang kehidupan. Doa bisa mendatangkan hajat. Doa juga akan menjadi sumber kekuatan yang dahsyat di kala kita menghadapi saat-saat sulit; saat di mana kita tidak yakin terhadap kemampuan dan ketahanan diri kita dalam menghadapi cobaan. Saat di mana diri kita membutuhkan sebuah keajaiban.
Doa bisa menjadi sumber api dalam diri yang selalu menghangatkan semangat kita dalam melanjutkan langkah-langkah tertatih kita melewati jalan-jalan yang tersulit di mana kita butuh keyakinan bahwa kita akan ditolong sebuah kekuatan yang maha dahsyat. Saat kita dalam kegelapan, kita pasti butuh cahaya. Demikian juga saat kita dalam kepayahan dan kelelahan yang sangat; kita pun butuh sebuah suara yang menguatkan. Itulah suara iman yang yakin akan keberadaan Allah–yang hanya kepada-Nya kita curahkan segala harapan dan permohonan melalui munajat dan doa-doa yang khusyu’.
Berdoalah karena hanya itu yang bisa kita lakukan setelah usaha maksimal sudah kita tunaikan. Berdoalah karena itulah sumber kekuatan terdahsyat kita setelah segala jerih payah secara fisik kita keluarkan. Berdoalah karena Allahlah penggenggam segala urusan.
Banyak orang mengira semua yang telah ia raih dalam kehidupannya murni hasil karyanya sendiri tanpa campur tangan Allah. Itu salah besar! Mungkin selama ini ia jarang berdoa namun tetap mendapat segala keinginannya. Hal itu membuat ia merasa ia sendirilah yang mendapatkannya tanpa bantuan kekuatan apa pun di luar dirinya. Hal itu membuat ia semakin sombong dan jauh dari Tuhannya. Ia menjadi semakin lupa bahwa segala sesuatu di alam semesta ini ada yang mengatur. Dialah yang mengatur dengan sangat teliti dan adil.
Jangan sampai kita lalai dan ingkar dari pemahaman bahwa semua yang kita miliki adalah semata-mata karunia Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Diminta atau tidak, Allah selalu memberi tanpa melihat manusia itu taat atau durhaka. Malang sekali nasib kita jika walaupun kita senantiasa diberi berbagai nikmat dan karunia-Nya, namun ternyata Allah menganggap kita manusia yang sombong karena kita tidak pernah berdoa dan bersyukur atas segala pemberian-Nya. Mungkin kita memiliki segala isi dunia, namun jika Allah tidak menyukai kita, pasti itu bukanlah kehidupan yang kita inginkan—bahkan sangat kita takutkan. Hati kita terasa kering kerontang dan pada suatu titik akan merasa hidup ini tanpa arti. Hidup jauh dari Allah adalah hidup yang paling mengerikan. Orang-orang yang menjalani kehidupan seperti itu akan menderita karena melalaikan Sang Pencipta dalam hidupnya.
Dalam doa kita juga bisa meminta petunjuk pemecahan masalah-masalah yang sedang dihadapi sehingga beban kita terasa lebih ringan. Demikian juga jika kita
Dalam doa akan kita temukan kedamaian. Dalam doa akan kita temukan keyakinan, karena kita tahu dengan siapa kita mengkomunikasikan hajat atau keinginan kita. Dalam doa ada harapan dari sumber segala sumber harapan. Dalam doa ada sebuah pengakuan dan penyerahan diri bahwa kita, manusia, hanya bisa berusaha dan terus berusaha. Adapun hasil akhirnya ternyata Tuhanlah yang akan memutuskannya dengan sebaik-baiknya. Kita hanya diperintahkan untuk berusaha, berdoa dan memasrahkan hasil akhir kepada Allah SWT. Itulah yang disebut tawakkal.

Selasa, 22 Mei 2012

SEDIKIT - SEDIKIT LAMA LAMA MENJADI BUKIT

SEDIKIT - SEDIKIT LAMA LAMA MENJADI BUKIT

Alkisah, Seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?""Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"

 Silahkan anda simpulkan sendiri... ^_^
Tukang jam pun terdiam...."Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?"
"ha...Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
Tukang jam pun terdiam...."Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?"
"Apaa..Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali?""Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam pun terdiam....
Lalu tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kalisetiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jamdengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 86.400 kali dalam sehari..dan 3.600 kali dalam satu jam..dan tentu saja 31.104.000 kali selama setahun!!!
~~~Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya jika kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu, bahkan sesuatu yang mungkin semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan. Yakinlah kepada Allah! Allah sudah mengukur kemampuan Hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan yang kita hadapi, ada kemudahan di dalamnya.
jadi teringat sebuah cerita, tentang anak yang bertanya kepada ayahnya,
"Ayah, bisakah seumur hidup, kita bersih tanpa dosa?" tanya sang anak.Sang ayah hanya menggelengkan kepala.
"Gimana kalo setahun?" tanyanya lagi. Ayahpun menggelengkan kepala sambil tersenyum,
"Kalo seminggu, gimana?" tanyanya lagi. Ayah menjawab. "Masih berat anaku, kayaknya nggak mungkin..."
"Nah, kalo satu jam bersih tanpa dosa", sang Ayah menjawab, "hmm..kalo sejam itu mungkin,"
"Jika demikian, aku akan berusaha hidup benar dari jam ke jam, ayah.Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar...."
Sang ayah terkejut, akan jawaban sang anak yang begitu dalam maknanya....